Entri Populer

Rabu, 15 Desember 2010

Hukum Pariwisata

Pengertian
Pariwisata
Pariwisata adalah aktivitas
perjalanan yang dilakukan untuk
sementara waktu dari tempat
tinggal semula ke daerah tujuan
dengan alasan bukan untuk
menetap atau mencari nafkah
melainkan hanya untuk bersenangsenang,
memenuhi rasa ingin tahu,
menghabiskan waktu senggang
atau waktu libur serta tujuantujuan
lainnya.
Sedangkan menurut UU
No.10/2009 tentang
Kepariwisataan, yang
dimaksud dengan
pariwisata adalah
berbagai macam kegiatan
wisata dan didukung oleh
berbagai fasilitas serta
layanan yang disediakan
masyarakat, pengusaha,
Pemerintah, dan
Pemerintah Daerah.

Siapakah
Wisatawan itu?
Seseorang atau lebih yang
melakukan perjalanan wisata serta
melakukan kegiatan yang terkait
dengan wisata disebut Wisatawan.
Wisatawan warga negara
Indonesia yang melakukan
perjalanan wisata disebut
Wisatawan Nusantara (Wisnus).
Wisatawan warga negara asing
yang melakukan perjalanan wisata
disebut Wisatawan Mancanegara
(Wisman).

Komponen
pendukung
pariwisata:
Wisatawan yang melakukan
perjalanan wisata memerlukan
berbagai kebutuhan dan
pelayanan mulai dari
keberangkatan sampai kembali
lagi ke tempat tinggalnya.
Aktivitas pariwisata sangat
terkait dengan kehidupan kita
sehari-hari. Sama seperti yang
kita lakukan setiap hari,
wisatawan juga butuh
makan dan minum,
tempat menginap,
serta alat transportasi
yang membawanya pergi
dari suatu tempat
ke tempat lainnya.
Untuk memenuhi
kebutuhan dan
pelayanan
tersebut,
pariwisata
harus didukung
oleh berbagai
komponen
yaitu:

Obyek
dan daya tarik wisata
Mengapa wisatawan berkunjung
ke suatu daerah/tempat?
Ada banyak alasan mengapa
orang berwisata ke suatu daerah.
Beberapa yang paling umum
adalah untuk melihat keseharian
penduduk setempat, menikmati
keindahan alam,
menyaksikan budaya
yang unik, atau
mempelajari sejarah
daerah tersebut. Intinya,
wisatawan datang untuk
menikmati hal-hal yang
tidak dapat mereka
temukan dalam kehidupan
mereka seharihari.
Alam, budaya
serta sejarah
tersebut
merupakan
bagian dari
obyek dan
daya tarik
wisata.

Obyek dan daya tarik
wisata disebut juga
atraksi wisata.
Atraksi wisata
mencakup:
Atraksi wisata alam
misalnya iklim, pantai
dan laut, flora dan
fauna, gua, air terjun,
serta hutan yang indah.
Atraksi wisata budaya
misalnya arsitektur
rumah tradisional di
desa, situs arkeologi,
benda-benda seni
dan kerajinan,
ritual atau upacara
budaya, festival
budaya, kegiatan dan
kehidupan masyarakat
sehari-hari, keramahtamahan,
makanan.
Atraksi buatan
misalnya acara
olahraga, berbelanja,
pameran, konferensi,
festival musik.

Transportasi
dan infrastruktur
Wisatawan memerlukan alat transportasi
baik itu transportasi udara, laut dan
darat untuk mencapai daerah wisata
yang menjadi tujuannya. Misalnya untuk
menuju Nias Selatan, wisatawan harus naik
pesawat udara dari Medan atau kapal laut
dari Sibolga. Lalu perjalanan dilanjutkan
dengan menggunakan mobil ke Teluk
Dalam. Tersedianya alat trasportasi adalah
salah satu kunci sukses kelancaran aktivitas
pariwisata.
Komponen pendukung lainnya adalah
infrastruktur yang secara tidak langsung
mendukung kelancaran kegiatan pariwisata
misalnya: air, jalan, listrik, pelabuhan,
bandara, pengolahan limbah dan sampah.
Namun, meskipun tidak semua daerah
tujuan wisata memiliki komponen
pendukung yang baik, suatu daerah tetap
bisa menarik wisatawan untuk berkunjung
karena ada hal-hal unik yang hanya bisa
ditemui atau dilihat di tempat tersebut.

Akomodasi
(tempat menginap)
Akomodasi adalah tempat
dimana wisatawan bermalam
untuk sementara di suatu daerah
wisata. Sarana akomodasi
umumnya dilengkapi dengan
sarana untuk makan dan
minum. Sarana akomodasi yang
membuat wisatawan betah adalah
akomodasi yang bersih, dengan
pelayanan yang baik (ramah,
tepat waktu), harga yang pantas
sesuai dengan kenyamanan yang
diberikan serta lokasi yang relatif
mudah dijangkau.
Jenis-jenis akomodasi berdasarkan
bentuk bangunan, fasilitas, dan
pelayanan yang disediakan, adalah
sebagai berikut:

Hotel
Hotel merupakan
sarana akomodasi
(menginap) yang
menyediakan
berbagai fasilitas
dan pelayanan bagi
tamunya seperti
pelayanan makanan
dan minuman,
layanan kamar, penitipan dan
pengangkatan barang, pencucian
pakaian, serta pelayanan tambahan
seperti salon kecantikan, rekreasi
(contoh: sarana bermain anak),
olahraga (contoh: kolam renang,
lokasi senam, lapangan tenis,
biliard dll.). Klasi kasi hotel
dapat dilihat dari lokasi, jumlah
kamar, ukuran, serta kegiatan
yang dapat dilakukan tamu di
hotel selama menginap. Klasi kasi
hotel ditandai oleh tanda bintang
(*), mulai dari hotel berbintang
satu sampai dengan bintang lima.
Semakin banyak bintangnya akan
semakin banyak pula persyaratan,
layanan dan fasilitas dengan
tuntutan kualitas yang semakin
tinggi.

Guest house
Guest house, adalah jenis
akomodasi yang bangunannya
seperti tempat tinggal. Umumnya
guest house hanya memiliki
fasilitas dasar yaitu kamar dan
sarapan tanpa fasilitas tambahan
lainnya.
Homestay
Berbeda dengan Guest House,
Homestay, jenis akomodasi yang
populer di wilayah perkotaan
maupun pedesaan di Indonesia,
menggunakan rumah tinggal
pribadi sebagai tempat wisatawan
menginap.
Umumnya homestay memberikan
pelayanan kamar beserta makanan
dan minuman. Salah satu
kelebihan dari homestay adalah
wisatawan bisa mendapatkan
kesempatan untuk mengenal
keluarga pemilik. Mereka bisa juga
mengenal lebih jauh tentang alam
dan budaya sekitar terutama bila
si pemilik rumah memiliki banyak
pengetahuan tentang itu.

Losmen
Losmen merupakan jenis
akomodasi yang menggunakan
sebagian atau keseluruhan
bangunan sebagai tempat
menginap. Losmen memiliki
fasilitas dan pelayanan yang jauh
lebih sederhana dibandingkan
hotel. Losmen tidak dirancang
menyerupai tempat tinggal seperti
guest house.
Perkemahan
Tidak seperti jenis akomodasi
lainnya, perkemahan merupakan
sarana menginap yang
memanfaatkan ruang terbuka
dengan menggunakan tenda.
Vila
Merupakan kediaman pribadi
yang disewakan untuk menginap.
Bedanya dengan homestay adalah
tamu akan menyewa rumah secara
keseluruhan dan pemilik rumah
tidak berada pada rumah yang
disewa tersebut. Sedangkan pada
homestay, tamu hanya menyewa
kamar dan berbaur bersama
pemilik rumah.

Usaha makanan
dan minuman
Usaha makanan dan minuman di
daerah tujuan wisata merupakan
salah satu komponen pendukung
penting. Usaha ini termasuk di
antaranya restoran, warung atau
cafe. Wisatawan akan kesulitan
apabila tidak menemui fasilitas ini
pada daerah yang mereka kunjungi.
Sarana akomodasi umumnya
menyediakan fasilitas tambahan
dengan menyediakan makanan dan
minuman untuk kemudahan para
tamunya.
Selain sebagai bagian untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari,
makanan adalah nilai tambah yang
dapat menjadi daya tarik tersendiri

bagi wisatawan.
Banyak wisatawan
tertarik untuk
mencoba makanan
lokal, bahkan ada
yang datang ke
daerah wisata hanya
untuk mencicipi
makanan khas
tempat tersebut
sehingga kesempatan untuk
memperkenalkan makanan lokal
terbuka lebar. Bagi wisatawan,
mencicipi makanan lokal
merupakan pengalaman menarik.
Hal-hal penting yang harus
diperhatikan dalam mengelola
usaha makanan dan minuman
adalah jenis dan variasi hidangan
yang disajikan, cara penyajian
yang menarik, kebersihan
makanan dan minuman yang
disajikan, kualitas pelayanan serta
lokasi usaha tersebut. Penyedia
jasa harus memperhatikan
apakah lokasi usahanya menjadi
satu dengan sarana akomodasi,
atau dekat dengan obyek wisata
sehingga mudah dikunjungi.

Jasa pendukung
lainnya
Jasa pendukung adalah hal-hal
yang mendukung kelancaran
berwisata misalnya biro perjalanan
yang mengatur perjalanan
wisatawan, penjualan cindera
mata, informasi, jasa pemandu,
kantor pos, bank, sarana
penukaran uang, internet, wartel,
tempat penjualan pulsa, salon, dll.
Dari berbagai jasa pendukung
yang disebutkan di atas, informasi
dan jasa pemandu merupakan
salah satu faktor penting dalam
mendukung kesuksesan suatu
daerah tujuan wisata. Merekalah
yang memberikan panduan kepada
wisatawan mengenai daerah yang
dikunjunginya.
Wisatawan bisa memperoleh
informasi di pusat informasi
wisata, baik berupa penjelasan
langsung maupun bahan cetak
seperti brosur, buku, lea et,
poster, peta dan lain sebagainya.
Jasa pendukung lainnya yang
sangat penting adalah jasa
pemandu. Pemandu harus

memahami informasi mengenai
daerah tempat ia bekerja.
Pengetahuan tentang pelayanan
dan keramah-tamahan juga
sangat diperlukan. Pemandu
tidak hanya sekedar memberikan
informasi, tapi juga harus
dapat meningkatkan kesadaran
wisatawan untuk menghormati
alam dan budaya setempat.
Jasa pendukung tersebut sangat
tergantung pada daerah atau
tujuan wisata, semakin terpencil,
maka jasa pendukung akan
semakin minim. Namun hal
ini umumnya dapat dimaklumi
karena wisatawan yang memilih
pergi ke tempat terpencil sudah
mempersiapkan diri dengan
kondisi lapangan yang terbatas.

Sapta Pesona
Bagaimana membuat
wisatawan betah dan ingin
terus kembali ke tempat kita?
Ada dua hal penting untuk
menjawab pertanyaan di atas.
Pertama, pelayanan yang baik.
Bayangkan, bila wisatawan sudah
datang jauh-jauh, merencanakan
perjalanannya sedemikian rupa,
serta mengeluarkan uang yang
tidak sedikit, tapi ketika datang
ke daerah kita ternyata mereka
menemui supir yang kasar, tidak
sopan dan menipu penumpang,
atau pedagang asongan yang
memaksa untuk membeli
dagangan, atau akomodasi yang
kotor serta warung makan dengan
makanan dan minuman yang kotor
dan tidak enak. Tentu kita tidak
ingin hal ini terjadi di daerah kita.
Kedua, menjaga keindahan dan
kelestarian alam, serta budaya
karena hal tersebut merupakan
aset pariwisata kita.
Dengan cara apa kita dapat
mewujudkan hal tersebut?

Departemen Kebudayaan dan
Pariwisata Republik Indonesia
memiliki program yang disebut
sapta pesona. Minimal enam
dari tujuh unsur tersebut penting
kita terapkan untuk memberikan
pelayanan yang baik serta menjaga
keindahan dan kelestarian alam
dan budaya di daerah kita, yaitu:
• aman;
• tertib;
• bersih:
• indah;
• ramah dan
• kenangan
Aman
Wisatawan akan selalu datang
ke tempat yang menurut mereka
aman. Yang berarti bebas dari
perang, ancaman manusia,
(seperti: kejahatan), serta bebas
dari rasa takut. Untuk itu kita perlu
menciptakan lingkungan dan rasa
aman di daerah kita. Keadaan
ini dapat tercermin dari keadaan
seperti aman dari pedagangpedagang
asongan yang memaksa
wisatawan untuk membeli, aman
dari pencopetan, pencurian
dan lain sebagainya. Kondisi
aman juga dapat tercermin dari
penggunaan peralatan keselamatan
saat berwisata (misal: helm,
pelampung, P3K, tali dll.), serta
informasi yang jelas mengenai
kondisi yang akan dihadapi oleh
wisatawan (misal: jalan mendaki,
terjal, trek dengan batu besar
yang sulit, musim hujan yang
mengakibatkan jalan licin, dll).
Tertib
Wisatawan akan merasa senang
apabila tempat yang didatanginya
berada dalam kondisi yang tenang
dan teratur. Kondisi seperti ini
bisa diciptakan dengan ketertiban.
Lokasi yang dekat dengan
keributan dan sumber suara akan
mengurangi kenyamanan para
wisatawan dalam berwisata.
Selain itu, salah satu cara untuk
menciptakan ketertiban adalah
dengan menetapkan harga yang
jelas karena wisatawan lebih
senang dengan harga yang pasti.
Wisatawan hanya memilih jasa
dan barang dengan harga tetap
dan/atau rasional (yaitu harga yang
sesuai dengan kualitas jasa/barang
yang diberikan).

Bersih
Bersih dalam segala hal: bersih
diri, lingkungan, bebas sampah
dan polusi lainnya. Tempat
sampah harus disediakan
diberbagai tempat untuk
memudahkan pengunjung
menjaga kebersihan.
Tempat menginap yang kotor akan
mempengaruhi kenyamanan
bagi wisatawan. Kamar tidur dan
kamar mandi yang digunakan oleh
wisatawan juga haruslah bersih.

Indah
Indah tidak berarti harus mewah.
Meskipun sederhana, lokasi yang
nyaman, rapi dan bersih dapat
menciptakan keindahan tersendiri.
Oleh karena itu, jagalah keindahan
lingkungan sekitar kita.

Ramah
Keramahan adalah salah satu kunci
sukses pariwisata. Senyum ramah
yang tulus dan tidak dibuat-buat
saat menyambut wisatawan adalah
salah satu hal yang membuat
mereka betah di tempat kita.
Keramah-tamahan rakyat Indonesia
sudah sangat terkenal oleh para
wisatawan mancanegara. Kita
harus terus mempertahankan
predikat ini.
Perilaku tidak sopan dan kasar
dari penduduk setempat akan
membuat perjalanan wisatawan
tidak menyenangkan. Perbuatan
memaksakan kehendak atau
menipu dengan memberikan harga
tinggi misalnya, akan membuat
wisatawan kapok dan tidak ingin
berkunjung lagi ke tempat kita.

Kenangan
Apa yang dinikmati oleh
wisatawan selama di tempat
yang dikunjunginya tidak
bisa dibawa pulang, kecuali
cenderamata dan kenangan
indah. Keindahan ombak
Pantai Sorake, Omo Sebua,
dan segarnya udara di Desa
Onohondro dan Hilinawalo
Fau hanya bisa dinikmati
di Nias Selatan. Namun
wisatawan dapat membawa
pulang kenangan indah dari
daerah yang dikunjunginya.
Kenangan indah, keramahtamahan
dan kepuasan adalah
hal yang tidak terbeli dan
selalu membuat wisatawan
ingin kembali.

Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam pariwisata
Dalam mendukung penyelenggaraan
pariwisata di daerah kita, sangat
penting untuk:
• tetap mempertahankan nilai-nilai
adat istiadat, norma dan agama
yang berlaku;
• menjaga kelestarian budaya dan
lingkungan sekitar;
• memastikan keberlanjutan
kegiatan usaha pariwisata
sehingga dapat meningkatkan
perekonomian.

Manfaat pariwisata
Melalui pariwisata kita dapat:
• Memperkenalkan kebudayaan dan
daerah kita.
• Melestarikan alam dan lingkungan.
• Meningkatkan kebanggaan pada
daerah kita.
• Meningkatkan kecintaan untuk
menjaga budaya.
• Menciptakan lapangan kerja dan
peluang ekonomi sehingga dapat
meningkatkan pendapatan dan
menciptakan kesejahteraan.
• Menciptakan hubungan yang baik
antar suku dan bangsa.

Pariwisata berkelanjutan adalah
pariwisata yang
• dapat memenuhi kebutuhan
masa sekarang dan masa
mendatang;
• tidak merusak alam dan
budaya masyarakat setempat
agar dapat diwariskan pada
generasi penerus.
Pada prinsipnya, pariwisata
berkelanjutan adalah pariwisata
yang aktivitasnya tetap
memperhatikan keseimbangan
alam, lingkungan, budaya dan
ekonomi agar pariwisata tersebut
terus berlanjut. Dengan kata lain,
pengelolaannya haruslah dapat
memberikan keuntungan secara
ekonomi bagi seluruh pihak terkait
baik itu pemerintah, sektor swasta,
serta masyarakat setempat.
Dalam pariwisata berkelanjutan,
wisatawan yang datang tidak
hanya untuk sekedar bersenangsenang,
melainkan juga untuk mendapatkan pengalaman yang
lebih agar mendapat wawasan dan
pengembangan pengetahuan bagi
dirinya. Sikap yang harus dilakukan
ketika berkunjung ke suatu daerah
untuk mendukung pariwisata
berkelanjutan adalah:
• bertanggung jawab, dalam arti
tidak mengakibatkan kerusakan
alam dan budaya pada daerah
yang dikunjunginya;
• menghormati adat istiadat dan
budaya penduduk daerah tujuan
wisata.
Pariwisata berkelanjutan dapat
diterapkan pada daerah tujuan
wisata mana pun dan pada
semua jenis aktivitas pariwisata.
Pariwisata berkelanjutan harus
mencakup kualitas, kesinambungan
serta keseimbangan aspek-aspek
lingkungan, budaya dan manusia.
Untuk mewujudkannya, ada berbagai
jenis pariwisata yang dapat kita pilih.
Di antaranya adalah ekowisata.

Pengertian
ekowisata
Ekowisata harus dipahami melalui
dua sisi yaitu 1) Ekowisata dari
segi konsep dan 2) Ekowisata dari
segi pasar.
Ekowisata
dari Segi Konsep
Ekowisata merupakan pariwisata
bertanggung jawab yang dilakukan
pada tempat-tempat alami, serta
memberi kontribusi terhadap
kelestarian alam dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat
setempat (TIES – The International
Ecotourism Society dengan sedikit
modi kasi).
Menurut Departemen
Kebudayaan dan
Pariwisata Republik
Indonesia, Ekowisata
merupakan konsep
pengembangan pariwisata yang berkelanjutan yang
bertujuan untuk mendukung
upaya-upaya pelestarian
lingkungan (alam dan budaya)
dan meningkatkan partisipasi
masyarakat dalam pengelolaan,
sehingga memberikan manfaat
ekonomi kepada masyarakat dan
pemerintah setempat.
Ekowisata memiliki banyak de nisi
yang seluruhnya berprinsip pada
pariwisata yang kegiatannya
mengacu pada lima elemen
penting yaitu:
• Memberikan pengalaman dan
pendidikan kepada wisatawan
yang dapat meningkatkan
pemahaman dan apresiasi terhadap daerah tujuan
wisata yang dikunjunginya.
Pendidikan diberikan melalui
pemahaman akan pentingnya
pelestarian lingkungan,
sedangkan pengalaman
diberikan melalui kegiatankegiatan
wisata yang kreatif
disertai dengan pelayanan
yang prima.
• Memperkecil dampak negatif
yang bisa merusak karakteristik
lingkungan dan kebudayaan
pada daerah yang dikunjungi.
• Mengikutsertakan masyarakat
dalam pengelolaan dan
pelaksanaannya.
• Memberikan keuntungan
ekonomi terutama kepada
masyarakat lokal, untuk
itu, kegiatan ekowisata
harus bersifat pro t
(menguntungkan).
• Dapat terus bertahan dan
berkelanjutan.
Dalam ekowisata, prinsip tanggung
jawab dan menghormati alam
dan budaya setempat menjadi
sangat penting. Wisatawan harus menyesuaikan diri dengan budaya
dan situasi setempat, bukan
sebaliknya. Wisatawan juga harus
menyadari pentingnya pelestarian
lingkungan dan menghormati
budaya dari kawasan yang
dikunjunginya.
Ekowisata
dari Segi Pasar
Kata ekowisata selalu mengacu
pada bentuk kegiatan wisata yang
mendukung pelestarian. Ekowisata
semakin berkembang tidak hanya
sebagai konsep tapi juga sebagai
produk wisata (misalnya: paket
wisata). Akhir-akhir ini, paket
wisata dengan konsep ”eko” atau
”hijau” menjadi trend di pasar
wisata. Konsep ”kembali ke alam”
cenderung dipilih oleh sebagian
besar konsumen yang mulai
peduli akan langkah pelestarian
dan keinginan untuk berpartipasi
pada daerah tujuan wisata yang
dikunjunginya. Akomodasi, atraksi
wisata maupun produk wisata
lainya yang menawarkan konsep
kembali ke alam semakin diminati
oleh pasar.

Namun sebaiknya para penyedia
jasa pariwisata, daerah tujuan
wisata maupun pemerintah
setempat yang ingin berorientasi
pada ekowisata harus memiliki
kebijakan dan program tersendiri
terkait pelestarian lingkungan,
budaya setempat dan manfaat
kepada masyarakat lokal. Karena
pada banyak tempat, produkproduk
wisata yang dijual
kebanyakan menyematkan kata
”eko” atau ”kembali ke alam”
hanya sebagai label untuk menarik
konsumen, namun tidak disertai
dengan semangat melestarikan
atau melibatkan masyarakat
setempat dalam produk wisata
tersebut.
Produk Ekowisata dalam pasar
wisata secara umum dapat dilihat
pada bagan berikut ini:

Pasar Wisata: A. Wisata Budaya
B. Wisata Rural
C. Wisata Alam : 1. Ekowisata & 2. Wisata adventure
D. Wisata Kesehatan

Dari bagan tersebut dapat dilihat
bahwa aktivitas ekowisata
menjadi bagian dari wisata
alam dan memiliki keterkaitan
dengan wisata budaya dan
rural. Ekowisata bahkan tidak
berhubungan langsung dengan
pariwisata yang bersifat tantangan/
petualangan atau adventure.
Perbedaannya, pada ekowisata,
aktivitas wisatawan lebih berfokus
pada pengamatan dan pemahaman
mengenai alam dan budaya pada
daerah yang dikunjungi, dengan
mendukung kegiatan pelestarian
serta lebih mengutamakan fasilitas
dan jasa yang disediakan oleh
masyarakat setempat.
Pada pariwisata alam, wisatawan
hanya sebatas menikmati

Pengertian Pariwisata

Pariwisata adalah kegiatan seseorang dari tempat tinggalnya untuk berkunjung ke tempat lain dengan perbedaan waktu kunjungan & motivasi kunjungan.
Menurut Pandit (1990),Pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam penyediaan lapangan kerja,peningkatan penghasilan,standard hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktifitas lainnya.
selanjutnya sebagai sektor yang kompleks juga meliputi industri-industri klasik yang sebenarnya seperti industri kerajinan & cinderamata,penginapan & transportasi, secara ekonomis juga di pandang sebagai industri.
Hakekat Pariwisata dapat di rumuskan sebagai "seluruh kegiatan wisatawan dalam perjalanan & persinggahan sementara dengan motivasi yang beraneka ragam sehingga menimbulkan permintaan barang & jasa.
Seluruh kegiatan yang dilakukan pemerintah di daerah dengan tujuan wisatawan untuk menyediakan dan menata kebutuhan wisatawan, dimana dalam proses keseluruhan menimbulkan pengaruh terhadap kehidupan Ekonomi,Sosial-Budaya,Politik dan Hankamnas untuk di manfaatkan bagi kepentingan Bangsa & Negara".
Selanjutnya arti wisatawan adalah perjalanan seseorang yang karena terdorong oleh sesuatu atau beberapa keperluan melakukan perjalanan dan persinggahan lebih dari 24 jam di luar tempat tinggalnya, tanpa maksud untuk mencari nafkah. Secara harfiah "Rekreasi" berarti "Re-kreasi", yaitu: kembali kreatif. Sedang rekreasi itu sendiri merupakan kegiatan (bahkan kegiatan itu direncanakan) dan di laksanakan karena seseorang ingin melaksanakan. Jadi dapat diartikan usaha atau kegiatan yang dilaksanakan pada waktu senggang untuk mengembalikan kesegaran fisik,menambahkan kegiatan rekreasi dapat di bedakan menurut sifatnya yaitu rekreasi pasif dan rekreasi aktif. Rekreasi aktif adalah rekreasi yang lebih berorientasi pada manfaat fisik daripada mental,Rekreasi pasif adalah rekreasi yang berorientasi pada manfaat mental daripada fisik.